Kepala Desa Kasiman, H.R. Ghozali Dwianto, SE (tengah) saat memberikan sambutan di dampingi para akademisi Unair Surabaya.
GeloraJatim.com – Sebagai langkah menjaga kesehatan masyarakat, tim akademisi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan pendampingan di Desa Kasiman Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro. Kedatangan tim Unair Surabaya tak lain untuk melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bekerjasama dengan Pemerintah Desa Kasiman.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Prof. Dr. Falih Suaedi, M.Si dari dosen FISIP Unair Surabaya, Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM selaku ketua Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi Indonesia (APPSANI), Kepala Desa Kasiman H.R. Ghozali Dwianto, SE., Bidan Desa Kasiman, Kader Posyandu, Kader Sanitasi, Dasa Wisma, Karang Taruna, BPD, Kasi Kesra serta tim dari Unair Surabaya. Protokol kesehatan ketat juga dilaksanakan hingga akhir acara guna meminimalisir penyebaran Covid-19.
Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM saat menyampaikan paparan materi mengajak warga Desa Kasiman untuk tidak buang air besar sembarangan. “Mari kita jaga lingkungan yang kita tempati ini dengan sebaik mungkin guna menuju Desa Open Defecation Free (ODF), Stop Buang Air Besar Sembarangan,” tegas Koen sapaan akrabnya yang merupakan seorang ahli di bidang sanitasi, Jumat (10/9/2021).
Sementara itu, Kepala Desa Kasiman H.R. Ghozali Dwianto, SE mengucapkan terima kasih kepada tim akademisi Unair Surabaya serta Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM atas ilmu barunya tentang sanitasi dalam merubah kebiasaan masyarakat untuk buang air besar pada tempatnya. Berbagai audien saya lihat juga sangat responshif atas pemaparan materi dari nara sumber.
“Saya berharap, para kader sanitasi Desa Kasiman dapat meningkatkan pengetahuan tentang ODF. Seperti hal paling sederhana yaitu mencuci tangan pakai sabun, stop BAB sembarangan dan sebagainya,” ucap Kades Kasiman.
H.R. Ghozali Dwianto, SE Kepala Desa Kasiman yang menjabat dua periode ini, juga mempunyai keinginan untuk menjadi Desa ODF yang kelak sebagai desa percontohan di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, pihaknya akan terus menggali kembali potensi yang ada di Desa Kasiman dalam rangka memberikan lapangan pekerjaan kepada generasi muda serta memberdayakan karang taruna. Mengingat jumlah penduduk di Desa Kasiman sebanyak 4.756 jiwa yang mayoritas petani, peternak, perkebunan dan 56 jiwa merupakan pegawai.
Perlu diketahui bahwa, Desa Kasiman sendiri terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah. Begitu pula program kedua provinsi pastinya berbeda, sehingga perlu ada persaingan yang sehat untuk dapat di jangkau oleh masyarakat.
“Dengan adanya pendampingan dari akademisi Unair Surabaya dan pakar sanitasi Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM dalam menjaga kesehatan serta pemanfaatan jamban sehat secara berkelanjutan, masyarakat Desa Kasiman akan terbuka hatinya serta lebih mengerti pentingnya memiliki jamban dalam setiap rumah,” pungkas Kepala Desa Kasiman, H.R. Ghozali Dwianto, SE.
Menambahkan, Prof. Dr. Falih Suaedi, M.Si dari dosen Fisip Unair Surabaya berharap, semoga kedepannya desa-desa di Kabupaten Bojonegoro menjadi sasaran PKM selanjutnya sehingga bisa meningkatkan SDM yang lebih unggul. (gj)