Para tukang penggali makam jenazah warga terpapar Covid 19 di Makam Praloyo Lingkar Timur Sidoarjo.
Gelorajatim.com – Menegaskan isu yang berkembang di masyarakat, bahwa tukang penggali makam jenazah warga yang terpapar Covid-19 belum terima gaji selama 7 bulan adalah isu belaka (Hoak). “Mereka sudah menerima gaji secara benar dan rutin tiap bulan, tidak ada yang salah. Hanya bonusnya saja memang belum mereka terima. Jumlahnya sangat fantastis sebesar Rp 1,25 miliyar. Ini yang harus kita luruskan, bukan tidak terima gaji, tapi bonusnya belum terima,” tegas Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, pada Sabtu (3/7/2021) tadi pagi.
Menurutnya, ada 5 orang tukang penggali, dan mereka mendapatkan bonus Rp 1 juta per orang. Jadi hitungannya bukan bonus bulanan, tetapi dihitung jumlah menggalinya.
“Kondisi ini berjalan karena awalnya tidak ada orang mau menjadi tukang gali untuk jenazah yang terpapar Covid-19. Sehingga Pemkab Sidoarjo mengeluarkan bonus terebut, dan itu terjadi sebelum saya,” tegas Bupati Muhdlor.
Lanjutnya, sehingga perlu dikaji ulang, perlu ada perhitungan ulang. Namun bonus mereka juga tetap kami berikan. Mereka juga sangat konsisten, walaupun tengah malam saat ada orang meninggal karena Covid-19, juga sudah siap menggali.
“Jadi bonus itu tetap kita berikan, karena memang hak mereka. Keadaan sekarang ini, bahkan mereka dalam sehari menggali hingga 20 lubang, jadi ya cukup berat,” ungkap Gus Muhdlor sapaan akrabnya. (asup)