PAMEKASAN, GELORAJATIM.COM – Tragedi Wisata Sampang Water Park (SWP) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, yang menelan korban anak tenggelam, akhirnya menemukan titik temu.
Terbaru keluarga korban dan pihak manejemen saling bertemu silaturahmi dan sepakat untuk berdamai.
Manajemen SWP H. Toha turun langsung dengan menemui keluarga korban di Desa Kapong, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, meski sebelumnya pihak manejemen lain sudah datang mendahului.
H. Toha dengan rendah hati mengungkapkan rasa sedih dan penyesalannya atas kejadian tragis yang menimpa anak saat hendak berekreasi di SWP.
Meski demikian, ia mengaku prihatin dan menunjukkan niat baik untuk membantu keluarga korban selama masa pemulihan.
“Kami tetap berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem keamanan wisata, semoga ini menjadi cambuk dan instrospeksi bagi kami dalam menjalankan tanggung jawab sebagai pengelola,” kata H. Toha dalam rilisnya, Sabtu (8/7).
Keluarga korban, H. Suharyanto menyambut baik sikap baik dari pihak manajemen itu. Ia terang-terangan mengaku merasa sedikit terprovokasi oleh informasi banyaknya pemberitaan yang dinilai cukup simpang siur setelah kejadian tragis itu.
“Kami sebagai korban tentu sangat begitu emosional dan mempertanyakan informasi yang beredar itu,” ujarnya.
Namun, setelah mendapatkan klarifikasi dari pihak manajemen melalui pertemuan damai dengan pihak manajemen, akhirnya keluarga Korban menyadari bahwa insiden tersebut merupakan suatu kecelakaan yang memang tidak disengaja.
“Kami mengapresiasi tindakan empati yang ditunjukkan oleh manejemen atau pemilik SWP dengan hadir secara langsung ke rumah kami. Dari ini kami memilih untuk menjalin hubungan baik dengan saling berupaya untuk tidak memperpanjang masalah ini,” ungkapnya.
Tindakan saling berdamai ini tidak hanya sebatas diungkap secara lisan, melainkan kedua belah pihak saling memberikan pernyataan hitam di atas putih yang ditandatangani secara resmi.
Keluarga korban mengaku akan mencabut laporan yang sebelumnya mereka buat. Langkah ini menunjukkan niat baik dari keluarga korban untuk memilih memulihkan hubungan baik dengan pihak pengelola.
“Keputusan kami (keluarga korban) memilih berdamai dan berupaya membangun kembali hubungan baik dengan pihak pengelola waterpark,” tuturnya.
Berdamai kedua belah pihak banyak yang menganggap sebagai tindakan yang bijaksana. Sebab dari kejadian ini dapat menjadi sebuah pembelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan di tempat-tempat rekreasi. (rus)

Tinggalkan Balasan