MALANG, GELORAJATIM.COM– Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri kelompok 97 gelombang 06 tahun 2023.
Kegiatan ini dilakukan di SDN Mojolangu 2 yang bertempat di Jl. Candi Panggung, No.52, Desa Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya pada Senin, (14/8/2023).
Program kerja yang dilakukan adalah kegiatan pengajaran baca, tulis, dan hitung kepada anak-anak kelas 1. Program kerja ini mengusung tema “Cerdas bangsa”, tema yang digunakan pada program kerja tim PMM ini memiliki arti yaitu membantu mencerdaskan generasi emas sejak dini.
Kegiatan pengajaran baca, tulis, dan hitung ini dilaksanakan untuk membantu wali murid kelas 1 menghandle anak kelas 1. Ibu Sri Iswatiningsih selaku kepala sekolah, mengatakan, “Beberapa anak kelas 1 yang baru saja masuk belum bisa baca, tulis, dan hitung. Hal ini menyulitkan wali kelas 1, yang dimana wali kelas 1 yang baru belum pernah mengajar kelas 1, biasanya mengajar anak kelas 5”.
Hal pertama yang dilakukan adalah meminta data anak-anak kelas 1 yang belum bisa baca, tulis, dan hitung kepada wali kelas 1. Setelah mendapatkan data, ternyata terdapat 10 anak yang belum bisa baca, tulis, dan hitung.
Tim PMM 97 beranggotakan lima orang, dengan membagi 10 anak ke anggota tim, dimana satu orang memegang dua anak. Dengan seperti ini, 10 anak dapat dipantau dengan baik.
Pengajaran baca, tulis, dan hitung dilakukan secara privat. Anak-anak yang belum bisa baca, tulis, dan hitung dipisahkan tempat duduknya dengan anak-anak lain. Hal ini dilakukan agar anak-anak dapat fokus dalam belajar.
Ketika ibu guru memberikan tugas, tim PMM 97 mendampingi anak-anak yang belum bisa baca, tulis, dan hitung itu sesuai dengan pembagian. Anak-anak yang belum bisa baca, tulis, dan hitung juga mendapatkan kelas tambahan selama 30-45 menit setelah pulang sekolah.
Tim PMM 97 mengakui jika waktu setelah pulang sekolah akan melelahkan bagi anak-anak untuk belajar. Maka dari itu, Tim PMM 97 membuat kelas tambahan selama 30-45 menit seperti bermain game agar anak-anak dapat belajar sambil bermain.
Program kerja ini berlangsung selama 10 hari. Dengan 10 hari tersebut, 10 anak yang dipantau oleh Tim PMM 97 menunjukkan perkembangan yang baik. Perkembangan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari keterampilan membaca, menulis, dan menghitung hingga peningkatan motivasi dan rasa percaya diri. Tim PMM 97 berharap program kerja ini dapat benar-benar membantu pihak sekolah dan masa depan anak-anak.
Penulis: Tim PMM 97, Universitas Muhammadiyah Malang