JOMBANG, GELORAJATIM.COM – Hari Minggu dimanfaatkan mahasiswa Kelompok 08 KKN Tematik MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur dengan mengadakan survei usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa Mojotengah, Kecamatan Bareng Jombang,(2/4/2023).
Mereka menilik usaha milik Bu Wiwid yang memproduksi kopi bubuk cap ‘Genthong’ untuk melakukan wawancara terkait pelaku UMKM di Desa Mojotengah, meliputi siapa mereka, apa yang diharapkan atau kebutuhan usahanya.
Di rumahnya, Bu Wiwid pemilik kopi bubuk cap Genthong ini menerangkan, ia memulai usahanya pada tahun 2003, awal merintis usahanya ini dimulai saat suaminya bekerja menjadi seorang salesman di toko sembako dan melihat prospek penjualan kopi yang bagus serta kopi termasuk jenis produk yang dibutuhkan setiap harinya, sehingga ia dan suami mencoba untuk menjual dan membuat bubuk kopi sendiri dengan produksi awal hanya 2 kg dan menjualnya seharga Rp 500 per bungkusnya.
Seiring berkembangnya waktu, bubuk cap Genthong dalam sekali produksi dari pagi hingga sore mampu mencapai 3 kuintal dan 25 kg setiap sekali penggorengan. Dalam proses produksi mulai dari penggorengan, penggilingan, dan sablon desain kemasan, Bu Wiwid sudah menggunakan mesin sehingga mampu meringankan beban dan menjadi lebih efektif dan efisien.
Bubuk cap Genthong memiliki 2 varian kopi yaitu robusta seharga Rp 10.000 dan asisah yang merupakan premiumnya dengan harga Rp 20.000 per 2 ons. Produk bubuk cap Genthong ini sudah memiliki NIB dan nomor PIRT, namun untuk sertifikat halal masih dalam proses.
Dalam pemasarannya, bubuk cap Genthong masih belum berjalan efektif dan maksimal, karena hanya melalui offline dengan menitipkan produknya di toko sembako di pasar Bareng Jombang, Mojoagung, dan Mojokerto.
Bu Wiwid menyampaikan alasan bahwa tidak melakukan promosi melalui online karena terkendala oleh tenaga kerja yang hanya dikerjakan berdua saja dengan suaminya mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi, hingga pengemasan.
Sementara menurut Rizky Amalia selaku wakil ketua kelompok 08, produk bubuk cap Genthong ini memiliki potensi yang menjanjikan dan membutuhkan dukungan dari pihak desa sehingga bubuk cap Genthong ini mampu berkembang pesat di desa Mojotengah dan sekitarnya.
Editor: teguh w.