MOJOKERTO, GELORAJATIM.COM – Dalam rangka memberikan dampak positif bagi pedagang sayur dalam meningkatkan nilai jualnya, Alya Firda Rahmawati salah satu mahasiswi UPN “Veteran” Jawa Timur melaksanakan pengabdian masyarakat sejak 19 Mei – 15 Juni 2023.
Kegiatan dengan menerapkan metode penimbangan pada sayur pakis hutan ini dilaksanakan di rumah salah satu pedagang sayur pakis yakni, Bu Parni yang berada di Jl. Mawar RT 3 RW 5 desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Pelaksanaan melalui empat tahapan, yaitu, perencanaan, persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Alya Firda Rahmawati pada (26/6/2023) menjelaskan, dalam tahapan perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, yaitu dengan melakukan survei ke pedagang sayur sekitar di desa Claket.
”Saya observasi langsung dan wawancara secara singkat kepada setiap pedagang sayur mengenai sayur yang dijual. Dengan begitu saya bisa mendapatkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh pedagang sayur, hasil survei akan didata kemudian akan dibuatkan suatu rancangan kegiatan,” ucapnya.

Kemudian adalah tahap persiapan, yakni mempersiapkan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan pada perancangan kegiatan yang sudah dibuat. Menggali informasi mengenai alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang sudah didapatkan pada wawancara. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah sebuah timbangan digital,” imbuh dia.
Masih kata Alya Firda Rahmawati, memasuki tahapan ketiga yang menjadi kegiatan inti dari semua proses. Kegiatan dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada Bu Parni mengenai penggunaan timbangan digital sebagai bentuk peningkatan nilai jual sayur pakis hutan. Kegiatan ini dilengkapi dengan mempraktikkan langsung penggunaan timbangan digital dan membandingkan hasil sayur ketika ditimbang dan tidak ditimbang,” jelasnya.
Selanjutnya monitoring dan evaluasi yang jadi tahapan keempat menjadi tahapan terakhir dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan dilakukan dengan melakukan pengawasan sekaligus pendampingan kepada Bu Parni dalam melakukan penimbangan sayur pakis. Pengawasan dilakukan guna melihat efektif tidaknya kegiatan ini yang kemudian pada akhir kegiatan akan dilakukan evaluasi dampaknya terhadap nilai jual yang dihasilkan.
”Tahapan ini dilakukan selama dua minggu dengan pengawasan dan pendampingan sebanyak dua hari sekali, kemudian pada akhir kegiatan akan dilakukan evaluasi,” urai mahasiswi ini.
Berdasarkan penerapan metode penimbangan yang dilakukan, menurut Alya Firda Rahmawati berhasil dilakukan dengan menghasilkan jumlah sayur yang didapatkan lebih banyak dibandingkan menggunakan metode perkiraan, memiliki 10 ikat lebih banyak. Sehingga pedagang sayur di desa Claket bersedia mencoba metode penimbangan dan akan diterapkan ketika melakukan pengemasan sayur sehingga pendapatan yang diperoleh nantinya akan lebih tinggi dari biasanya.
”Harapannya setelah kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan, pedagang sayur terus menerapkan metode penimbangan terhadap sayur pakis sehingga pendapatan yang diperoleh pedagang sayur lebih tinggi dari biasanya,” tutupnya.
Penulis : Alya Firda Rahmawati, mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur

Tinggalkan Balasan