GELORAJATIM.COM — Untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, Putri Nur Intan Fazrina Mahasiswi UPN “Veteran” Jawa Timur melakukan kegiatan sosialisasi dan pendampingan mengenai pembukuan laporan hasil panen kepada salah satu pedagang sayur di desa Claket, Kecamatan Pacet, Mojokerto.
Minimnya pengetahuan dan wawasan yang didapatkan pedagang sayur di desa tersebut membuat Mahasiswi ini tertarik untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan mengenai pencatatan setoran sayuran bagi pedagang sayur.
“Hampir semua pedagang sayur yang ada di desa Claket tidak mempunyai catatan maupun pembukuan mengenai setoran hasil panen dari petani, padahal komoditas sayuran yang mereka terima dari petani cukup banyak” ungkap Putri biasa ia disapa.
Kegiatan pengabdian masyarakat oleh Mahasiswi jurusan Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tersebut dilaksanakan selama satu bulan hingga Juni 2023. Sosialisasi dilakukan kepada salah satu pedagang sayur yang biasanya menjual sayuran ke Pasar Pacet yaitu Bu Karti.
Putri menjelaskan bahwa tahapan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini ada empat tahap. Tahapan pertama adalah tahap perencanaan yang dilakukan dengan survei dan wawancara singkat kepada pedagang sayur yang ada di desa Claket.
“Total pedagang sayur yang ada di RT 3-5 desa Claket sebanyak 8 orang, beberapa komoditas yang mereka jual banyak yang serupa seperti labu siam, pakis, wortel, kubis, jahe, dan bayam hijau. Pedagang sayur mendapatkan pasokan dari petani sekitar yang rutin menyetorkan hasil panen mereka yang kemudian akan dijual kembali oleh pedagang sayur ke pasar yang lebih besar dengan harga yang berbeda” jelasnya.
Masih kata Putri, tahapan kedua yaitu tahap persiapan yang dilakukan dengan wawancara lanjutan kepada pedagang sayur (Bu Karti) terkait kendala dan kesulitan yang terjadi dalam usahanya. Kendala yang dialami Bu Karti adalah tidak adanya pencatatan data sayur yang disetorkan oleh petani setiap harinya sehingga terkadang Bu Karti tidak dapat mengetahui data sayur apa saja yang telah disetorkan sebelumnya.
Dari kendala tersebut, mahasiswi ini membuat buku pencatatan setoran sayur sederhana berisi kolom yang terdiri dari tanggal, nama petani, komoditas sayur, gramasi sayur dan total harga sayur yang harus dibayar oleh pedagang kepada petani. Tahapan inti adalah tahap sosialisasi kepada pedagang sayur. Tahap sosialisasi ini dilakukan dengan memperkenalkan buku pencatatan dan menjelaskan bagaimana cara mengisi buku pencatatan setoran sayur dari petani tersebut.
Tahap terakhir adalah tahap pendampingan yang dilakukan dengan rutin mendampingi penjual sayur setiap dua hari sekali selama dua minggu untuk membantu mengisi data setoran sayur setiap harinya, selain itu pada tahap pendampingan ini juga berguna untuk mengetahui kendala serta kesulitan selama proses pencatatan setoran sayuran oleh pedagang sayur.
Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, adanya sosialisasi dan pendampingan pembukuan ini memberikan pengetahuan baru bagi pedagang sayur terutama Bu Karti yang merasa lebih terbantu dalam melaksanakan usahanya. Kegiatan ini dilakukan selama dua minggu dan pedagang sayur dapat menerapkannya dengan baik.
“Melalui sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan pedagang sayuran yang ada di desa Claket mendapatkan pengetahuan baru dan dapat menerapkan pencatatan ini sampai kedepannya sehingga akan membantu dalam proses kegiatan usaha yang mereka jalankan,” tutup Putri.
Penulis / karya: Putri Nur Intan Fazrina, Mahasiswi jurusan Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Tinggalkan Balasan