Siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo saat praktek kertas daur ulang.
GeloraJatim.com – Masa pandemi tidak menyurutkan siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo dalam belajar dan berprestasi. Adapun prestasi yang berhasil didapatkan oleh para siswa menjadikan mereka semakin antusias untuk bersaing diajang perlombaan selanjutnya. Siswa-siswi semakin giat mengikuti berbagai macam ajang perlombaan, baik nasional maupun internasional.
Ajang internasional World Youth Invention And Innovation Award (WYIIA) berhasil diikuti oleh para siswa SMAM1TA pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu. Lomba ini kerjasama antara Indonesia Young Science Association dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Di ajang bergengsi ini diikuti 377 tim dari 35 negara. Tidak hanya dari Indonesia saja peserta yang banyak mengikuti lomba, tapi juga dari negara-negara lain seperti negara iran, turki, bangladesh, malaysia, rusia, mexico, thailand, romania, palestina, prancis, kanada, dan masih banyak lagi.
Salah satu guru pembimbing lomba Internasional, Niar Wulandari mengatakan dalam perlombaan kali ini SMAM1TA mengirimkan sembilan tim terbaiknya. Setiap tim beranggotakan lima siswa dengan mengambil tema yang berbeda, ada yang mengambil tema pendidikan, sosial, teknologi, lingkungan, dan yang lainnya. Waktu untuk mempresentasikan product yang dibuat hanya diberi 15 menit, dengan 7 menit presentasi dan 8 menit tanya jawab.
Ia menambahkan di ajang internasional ini siswa SMAM1TA berhasil membawa sembilan medali. “Alhamdulilah dalam lomba ini berhasil membawa sembilan medali yang terdiri dari tiga gold medal dan enam silver medal. Ini merupakan hasil yang sangat membanggakan bagi SMAM1TA dengan perolehan tersebut,” ucapnya, Senin (20/9/2021) siang.
Bebby Amalia dari XI IPA 5 SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo menjelaskan membuat projek berupa kertas daur ulang dengan berbagai tekstur dan ketebalan. Karena ingin mengolah kertas yang sudah tidak terpakai agar dapat menjadi kertas yang lebih bagus dan dapat digunakan kembali, selain itu juga dapat mengurangi limbah kertas. Projek inipun juga berhasil meraih medali emas.
Amalia juga mengatakan bahwa projek ini untuk menyadarkan betapa pentingnya lingkungan. “Iya tim membuat projek ini untuk menjelaskan pentingnya lingkungan, biar masyarakat faham dan sadar bahwa kita harus menjaga lingkungan. Ya setidaknya bisa mencegah perubahan iklim untuk kedepannya,” ujarnya.
Sedangkan karya lain yang patut diapresiasi adalah ide untuk mengurangi sampah plastik. Ide kreatif yang diciptakan tim berbahan dasar dari daur ulang limbah ketela. Hal ini difungsikan untuk menjadi wadah makanan yang juga bisa dikonsumsi. Projek inipun berhasil meraih medali silver.

“Jadi kita membuat wadah makanan yang seperti plastik hasilnya, tapi ini dari daur ulang limbah ketela. Untuk bungkus makanan yang kita buat bisa dikonsumsi juga, ini bisa mengurangi penggunaan sampah plastic, “ungkap Amelia Prasasti dari XI IPA 5 SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo.
Project pemanfaatan limbah tersebut tidak lepas dari bimbingan Istia Hajar yang mengatakan bahwa membutuhkan waktu yang cukup singkat untuk mempersiapkan lomba. “Lamanya persiapan kurang lebih 3,5 bulan. Itupun harus mencoba hasilnya seperti apa dan banyak perubahan. Akhirnya menemukan karya yang cocok, meskipun masih banyak yang harus dikembangkan,” jelasnya.
Istia menjelaskan bahwa sangat bangga banyak siswa-siswa yang tetap berjuang meski dalam kondisi yang sulit. Para siswa telah banyak berkembang dan terus belajar.
Terakhir ia berpesan untuk siswa harus tetap berjuang dalam lomba selanjutnya. “ Saya berpesan kepada siswa-siswi SMAM1TA bahwa jika mengikuti lomba menang ataupun kalah kalian tetap menjadi kebangaan. Mari terus berjuang dan memberi kebaikan, “katanya. (asup)