KOTA BATU, GELORAJATIM.COM – Mahasiswa Bina Desa Teknologi Pangan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur melaksanakan penyuluhan pengabdian kepada masyarakat di desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Mereka memaparkan cara pembuatan manisan tomat kurma pada saat kegiatan Dasa Wisma PKK (02 November 2022), kepada sekumpulan ibu-ibu sekolah perempuan, dengan tujuan dapat memberikan informasi tentang inovasi pengolahan tomat dan peningkatan nilai tambah pada tomat kepada warga setempat.
Dijelaskan Anggraeni Umarta Novita Dewi salah satu Mahasiswa UPN Veteran Jatim, bahwa tomat kurma merupakan salah satu bentuk pengawetan produk pangan yang bersifat semi basah sehingga memiliki banyak keunggulan, selain bertekstur lunak dan elastis (mudah dibentuk), jenis pangan ini juga dapat langsung dikonsumsi tanpa dehidrasi dan dapat disimpan tanpa harus disterilisasi,” kata dia, Jumat (13/1/2023)
Dewi sapaan akrabnya ini melanjutkan, pengolahan manisan tomat seperti ini dapat membangun intensif bagi penjualan tomat dan memperluas rentang waktu kegunaan tomat dibandingkan dengan tomat yang masih baru.
”Manisan tomat ini merupakan terobosan pemanfaatan hasil dari panen yang bertujuan untuk menambah umur simpan dari buah tomat, salah satu tujuan dari pengolahan tomat ini adalah meningkatkan nilai tambah buah tomat itu sendiri,” ungkapnya

Dia menyebut, ibu – ibu sekolah perempuan dan warga desa Giripurno sangat antusias dalam praktik pembuatan olahan tomat seperti tomat kurma. ”Bahan utama untuk pembuatan Manisan tomat “Matt O Kurma” pada penyuluhan ini adalah tomat 1 kilogram yang masih segar, gula pasir 175 gram, gula aren 25 gram, air, dan kapur sirih,” terang Dewi
Caranya, biji tomat dibuang terlebih dahulu kemudian tomat yang sudah dibuang isinya direndam ke dalam air yang sudah dilarutkan oleh kapur sirih, perendaman ini sekitar 2 jam lalu dicuci dan direbus dengan air gula yang sudah mendidih, setelah tomat menyusut rendam semalaman kemudian tomat dikeringkan menggunakan alat Food Dehydrator selama 14 jam berlangsung.
”Namun Food dehydrator memiliki kelemahan yaitu panas yang kurang merata dan seragam. Rak bagian bawah cenderung lebih panas dibandingkan rak teratas. Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan panas dari berbagai sisi untuk memperbaiki mekanisme pengeringan,” urainya
Sebab itu tim kami melakukan pembalikan tomat setiap 7 jam agar tomat dapat kering merata dan menghasilkan warna menarik untuk dilihat atau diperjualbelikan. ”Diharapkan dengan berlangsungnya kegiatan ini memberikan wawasan baru terkait pengolahan buah dan sayur lainnya yang dapat dijual dipasaran atau toko oleh-oleh lainnya,”harapnya
Adanya kegiatan ini mudah- mudah bisa memberikan pengetahuan dan wawasan, keahlian baru dalam memanfaatkan tomat menjadi olahan yang lebih sehat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga bisa meningkatkan perekonomian warga Desa Giripurno.
”Dan kami selaku mahasiswa Bina Desa Teknologi Pangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dapat menyalurkan kreativitas warga Desa Giripurno melalui pelatihan pengolahan tomat kurma,” pungkasnya
Tidak lupa di akhir acara tersebut diadakan foto bersama warga Desa Giripurno yang telah mengikuti penyuluhan tomat kurma.
Penulis : Anggraeni Umarta (Mahasiswa UPN Veteran Jatim)
Editor : teguh w