Kerjasama Moda Transportasi Autonomous Rail Transit (ART) di Jatim.
Gelorajatim.com – Pematangan ART dilakukan dalam studi penelitian dan kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan perencanaan penyediaan moda transportasi ART yang masih berkaitan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 80/2019 tentang Percepatan Ekonomi di Kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertasusila) itu menunjukkan tahapan pematangan.
Dikatakan Wagub Jatim Emil bahwa Kota Surabaya, Gresik dan Sidoarjo sudah siap. Ini nantinya sangat bermanfaat bagi pembangunan dan kemajuan Jatim. Selain di tiga kab/kota itu, akan dirancang di Bangkalan, Madura dengan memanfaatkan potensi Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Secara tidak langsung Ini akan menjadi dobrakan luar biasa bagi masyarakat Madura, Jum’at (28/5/2021).
Wagub Jatim Emil mengutarakan poin penting untuk mewujudkan penyediaan ART adalah memperhatikan ketersediaan infrastruktur serta konektivitas kesesuaian jaringan jalan.
Kepala Balitbang Kemenhub RI Umar Aris mengatakan soal kerangka regulasi dan aspek teknis yang meliputi aspek keterjangkauan, dan aspek ekonomi secara komprehensif. Setelah itu, akan dilakukan studi lanjutan yang lebih dalam membahas aspek-aspek implementasinya.Termasuk mengimbau untuk sama-sama mendukung transportasi ART yang sangat membantu dari segala aspek termasuk aspek ekonomi.
Rektor ITS Muhammad Ashari menyampaikan, kerjasama dengan Kemenhub RI soal perencanaan penyediaan moda transportasi ART di beberapa wilayah di Jatim masih dalam tahap awal. Rencananya, studi tentang ART akan diterapkan di beberapa kab/kota di Jatim. Termasuk di daerah pinggiran yang titik-titiknya sudah tercantum dalam Perpres 80/2019. Seperti di Stasiun Pasar Turi, Stasiun Kamal dan Stasiun Bangkalan, Madura (masih belum beroperasi).
Kita harus mengkaji teknis-teknisnya, jalan yang memenuhi syarat serta pengelolaannya dan sebagainya. Ini sangat penting melakukan riset, apalagi ART sendiri wujudnya berupa kereta api, yakni berjalan di jalan raya. Sehingga ada banyak hal yang harus disesuaikan,” kata Ashari. (dha/azl)