Ilustrasi.
GeloraJatim.com – Nasib naas menimpa, Saputra Ferdiasyah (16) warga Desa Petiken Kecamatan Driyorejo, Gresik yang pada hari Minggu (12/09/2021) lalu sekitar pukul 03.45 dini hari tewas mengenaskan. Lokasi kejadiannya berada di seberang PT Rama Emerald Multisukses jalan Raya Tenaru Kecamatan Driyorejo. Keluarga menduga kematian korban bukanlah kecelakaan dan penuh kejanggalan.
Akhirnya keluarga korban melaporkan dan ditindak lanjuti petugas Kepolisian dari Polsek Driyorejo, dengan mendalami serta mulai mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kamis (23/9/2021) siang.
Olah TKP dipimpin oleh Ipda Tasmani selaku Kanitlantas Polsek Driyorejo. Tim dari Satreskrim Polsek Driyorejo juga turut andil dalam perkara tersebut.
Sebagaimana diketahui, Saputra Ferdiansyah ditemukan tewas bersimbah darah pada Minggu dini hari. Dia ditemukan tewas dengan luka di bagian tengkorak belakang. Ada yang mengaitkan, tewasnya Saputra karena diduga begal dan ada pula yang menyebut kecelakaan lalu lintas. Namun, untuk memastikan duduk perkara kasus tersebut, pihak Polsek Driyorejo menggelar olah TKP yang juga dihadiri dari Tim Jasa Raharja.
“Infonya saat korban berboncengan sepeda motor, dicegat oleh 4 orang. Empat orang itu siapa, makanya kami cari,” kata Ipda Tasmani.
Fendik, Anggota Reskrim Polsek Driyorejo dikonfirmasi terkait kasus tersebut menyebutkan bahwa pihaknya masih mendalaminya. “Kami masih belum tahu, masih didalami dan diselidiki,” ujarnya.
Jayadi, orang tua korban berharap pihak Kepolisian bisa segera mengungkap kasus kematian anaknya. Dia yakin bahwa anaknya dibunuh, bukan akibat kecelakaan lalu lintas.
“Saya yakin anak saya dikeroyok 4 orang, ini yang sedang didalami Kepolisian,
Dia juga menduga adanya kejangalan atas kematian anaknya tersebut. Menurutnya, anaknya saat itu dibonceng hendak cari warung makan. Namun dia diduga dihadang oleh 4 orang.
“Anak saya meninggal, sedangkan temannya selamat. Saat dibonceng itu, dia dihadang oleh 4 orang. Lalu berhenti, kemudian dikeroyok,” tutup Jayadi. (wiwit)