Pemugaran makam Mbah Buyut Asma, atau lebih dikenal Mbok Rondo.
GeloraJatim.com – Sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan jasa leluhur, Pemerintah Desa (Pemdes) Semampir Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo melakukan pemugaran makam Mbah Buyut Asma, atau lebih dikenal dengan Mbok Rondo, yang kini dalam proses pengerjaan, Kamis.(23/09/2021) di RT 07 RW 04.
Disinggung tentang besarnya biaya pemugaran, diperkirakan hingga mencapai Rp.150 juta. Selain bersumber dari swadaya masyarakat juga dari dana BK Kabupaten Sidoarjo. Sebelumnya juga sudah melalui Musyawarah Desa (Musdes).
Dari pantauan awak media dilokasi, proses pemugaran atau pembangunannya sudah 20%.
Untuk diketahui, Mbah Asma atau Mbok Rondo bukan orang sembarangan dan tidak banyak yang tau beliau lahir dan wafatnya. Namun diyakini masyarakat dengan kesaktiannya yang mampu membuka lahan dan sekarang menjadi Desa Semampir. Diyakini sebagai cikal bakal Desa Semampir itu sendiri.

Menurut cerita, konon waktu Mbah Asma melempar pusakanya dan mulai membuka lahan, ada sebuah pohon asem besar yang rindang serta tidak bisa ditebang. Pada akhirnya Mbah Asma hanya berharap kelak daerah ini menjadi tempat persinggahan. Maka sekarang jadilah Desa Semampir ini.
Kepala Desa Semampir, Luqman Mualim mangatakan pembangunan makam Mbah Asma ini untuk menjaga dan merawat makam leluhur. Supaya kelak anak cucu warga Desa Semampir tetap bisa tahu sejarahnya Desa Semampir,” jelasnya.
Luqman menambahkan, tujuan dipugarnya makam ini agar peziarah yang datang lebih merasa nyaman. Karena peziarahnya tak hanya dari Sidoarjo saja Mas, banyak juga yang dari luar kota bahkan luar pulau Jawa,” bebernya.
Juga dijelaskan, hingga saat ini, masyarakat meyakini, sosok Buyut Asma masih dirasakan aura dan karismanya. Itu salah satu faktor sehingga muncul kesepakatan oleh warga dengan Pemdes Semampir untuk memugar Makam tersebut.
“Itu yang melatarbelakangi pemugaran makam tersebut. Apalagi, itu atas nasehat dari tokoh agama juga masyarakat, akhirnya kami lakukan rembuk (musyawarah desa), hingga akhirnya muncul kesepakatan memugarnya,” pungkasnya. (din/wit)