MOJOKERTO, GELORAJATIM.COM – Salah satu mahasiswi Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Risma Yulianti mengadakan pelatihan trimming dan grading komoditas kubis pada pedagang sayur di desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan tersebut dilakukan pada bulan Juni 2023.
Adanya kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh budaya pasar disana, dimana kebanyakan orang melakukan kegiatan yang sudah biasanya dilakukan seperti halnya dalam menjual sayurnya. Mereka menjual sayur dengan seadanya, dan tidak memikirkan hal baru yang dapat meningkatkan harga jualnya.
Biasanya para pedagang sayur akan langsung menjual sayurnya setelah dibeli dari petani tanpa melakukan pengecekan kualitas dari sayur tersebut dan tidak memberikan harga jual yang berbeda sesuai dengan ukurannya (kuantitas). Asal sayur yang dijualnya terlihat baik, mereka langsung menganggap kalau sayur tersebut layak untuk dijual.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, Risma Yulianti memberikan pelatihan dan pendampingan trimming dan grading pada komoditas kubis. Dirinya menjelaskan, trimming (perompesan) merupakan kegiatan membuang bagian kubis yang tidak diinginkan, seperti membuang bagian luar daun kubis yang rusak dan busuk. Kemudian untuk grading (pengelompokkan) merupakan kegiatan mengelompokkan kubis berdasarkan kualitas, seperti keberagaman bentuk, berat serta ukurannya,” jelasnya.

Untuk diketahui, kegiatan pelatihan ini tidak dilakukan dengan mengumpulkan audiens yang banyak dan dalam satu tempat yang sama, melainkan pelatihan ini dilakukan secara door-to-door. Dimana dengan cara tersebut dirasa efektif dan efisien mengingat para pedagang sayur juga memiliki kesibukan lain di tiap harinya.
”Tujuan dari diadakannya kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan salah satu cara dalam meningkatkan pendapatan pedagang sayur. Mayoritas pedagang sayur awalnya hanya mengambil untung Rp1.000/kubis, namun setelah adanya kegiatan pelatihan trimming dan grading ini para pedagang sayur bisa menaikkan jumlah keuntungan yang didapat menjadi Rp 2.000-Rp2.500/kubis,” ungkap Risma Yulianti.
Dia melanjutkan, dengan pelatihan ini tentunya pendapatan yang diperoleh pedagang sayur, mengalami kenaikkan daripada menjual kubis tanpa melakukan trimming dan grading. Dari kegiatan yang dilakukan, pedagang sayur merasa terbuka untuk menerima kegiatan pelatihan yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ini.
”Harapannya melalui penerapan trimming dan grading ini dapat terus dilakukan oleh pedagang sayur karena selain dapat meningkatkan pendapatan pedagang sayur, tentunya akan membuat konsumen menjadi loyal untuk membeli sayur ke pedagang sayur,”pungkasnya.
Penulis: Risma Yulianti – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (Peserta Magang MBKM 2023)

Tinggalkan Balasan