Salah satu siswa Nurul Fikri Sidoarjo yang mengikuti Upacara HUT RI memakai baju kreasi secara daring.
Gelorajatim.com – Nurul Fikri (NUFI) Sidoarjo menggelar upacara peringatan HUT RI Ke-76 yang dilakukan secara terbatas di halaman sekolah, Selasa (17/8/2021) pagi.
Sebanyak 77 guru dan 634 siswa mulai dari DC-KB-TK-SD NUFI Sidoarjo mengikuti upacara dengan seksama dan bersemangat melalui zoom meeting serta siaran langsung streaming YouTube sekolah.
Direktur Eksekutif Nurul Fikri Sidoarjo Islamic Education Center, Muammal Jasin, M.Pd bertindak sebagai inspektur upacara yang mengenakan baju pahlawan. Ustadz Ammal, panggilan akrabnya, ingin memberikan inspirasi kepada semua guru dan siswa lewat kostum Bung Tomo yang dipakainya.
Menurut Ustadz Ammal, Bung Tomo adalah sosok yang berpengaruh dalam mempertahankan Kemerdekaan RI. Inspirasi Bung Tomo dalam menggelorakan semangat para pejuang hendak ditularkan kepada generasi saat ini. Begitu pula pengibaran bendera Merah Putih diliputi suasana sahdu. Iringan lagu kebangsaan Indonesia Raya menggugah rasa patriot kebangsaan bagi seluruh peserta upacara.
Uniknya, Hafshah Arifatul Ula Nugroho salah satu siswa SD NUFI Sidoarjo kelas 5A mengenakan kostum hasil rancangan sendiri. Dia terinspirasi dari pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) yang kemudian diwujudkan dengan membuat kreasi baju Garuda Pancasila. Kebahagiaan terpancar di wajahnya kala Sang Saka Merah Putih dikibarkan.
Sementara itu, Nabilla Hasna Ariwijaya siswa TK B dengan sikap berdiri tegak dan rasa antusias memberi penghormatan saat pengibaran bendera. Dengan mengenakan baju adat Riau yakni kebaya panjang warna kuning milik sendiri diberi asesoris slempang yang terbuat dari kertas merah muda. Pakaian tersebut, dilengkapi dengan bando di atas kepala yang dikenal dengan bunga goyang dan warna keemasan hasil kreasi sendiri.
Sebagai runtutan peringatan HUT RI Ke-76, SD NUFI Sidoarjo memeriahkannya dengan ragam lomba. Di antaranya adalah festival puisi kemerdekaan, menyanyikan lagu nasional, lomba pidato kemerdekaan atau berkisah tentang sejarah perjuangan para pahlawan. Selain itu juga ada lomba membuat kostum pejuang atau baju adat dari bahan yang ada di rumah.
“Dengan momen ini diharapkan dapat menyatukan spirit perjuangan di masa pandemi dan berkarya demi masa depan,” ungkap Ustadz Ammal. (anas/azl)