GELORAJATIM.COM — Selama ini, sering kali nama kopi saja yang terlintas sebagai minuman penahan kantuk. Kopi dapat sejenak menahan kantuk karena adanya kandungan kafein. Kafein adalah sebuah stimulan yang dapat membuat siapapun setelah meminumnya dapat tetap terjaga.
Bagi banyak orang, kafein sangat dibutuhkan terlebih saat pagi hari. Kafein di pagi hari dapat membuat mata menjadi semakin terbuka sehingga dapat menjalani awal hari dengan maksimal. Meskipun memiliki fungsi yang sangat membantu, kopi juga banyak tidak disukai oleh banyak orang karena rasanya yang pahit.
Namun ternyata, kafein tidak hanya terdapat pada kopi, tetapi juga terdapat pada teh. Terlebih teh hitam yang diolah dengan menggunakan metode CTC (Cut, Tear, and Curl). Proses CTC ini lah yang membuat kadar kafein dalam teh hitam CTC semakin tinggi dibandingkan dengan teh yang diolah dengan menggunakan metode lainnya. Menurut The Spruce Eats homepage, teh hitam CTC umumnya memiliki kisaran kadar kafein antara 50 hingga 90 mg kafein per cangkir.
Salah satu pabrik yang memproduksi teh hitam dengan metode CTC ini adalah Pabrik Teh Wonosari yang ada dibawah naungan PTPN XII. Metode CTC adalah metode Cut, Tear, and Curl atau teknik pengolahan daun teh dengan memotong, menggiling, dan menggulung daun teh tersebut.

Klaim teh hitam yang diolah dengan metode CTC ini menjadi daya tarik mahasiswa untuk lebih bisa mendalami proses pengolahan teh hitam dengan metode CTC. Vania Tiara Salsabila, selaku mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur jurusan Teknologi Pangan, terjun langsung di Pabrik Teh Wonosari yang ada di daerah Lawang, Jawa Timur.
Melalui program MBKM, mahasiswa yang juga berada di bawah bimbingan Ibu Riski Ayu Anggreini, S.TP. M.Sc, dapat belajar tentang proses produksi teh hitam dengan metode CTC selama 4 bulan lamanya. Dimulai sejak tanggal 27 Februari hingga 24 Juni 2023.
Dari hasil magang industri MBKM ini, mahasiswa dapat mengetahui secara detail tentang proses pengolahan daun teh menjadi teh hitam yang di proses secara CTC. Terutama pada saat proses oksidasi enzimatis yang menjadi proses penting dalam pengolahan teh hitam. Saat proses tersebut, teh yang semula berwarna hijau perlahan berubah warna menjadi kecoklatan dan membuat rasa teh menjadi lebih keluar dan lebih strong.
Program MBKM magang industri ini dapat memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa untuk terjun langsung dalam pabrik. Dengan bekal materi yang sudah dipelajari saat perkuliahan, mahasiswa dapat semakin memahami korelasi antara materi dan implementasi dalam dunia industri. Tak hanya itu, mahasiswa juga dipercayai oleh pabrik teh Wonosari untuk ikut serta dalam analisa pucuk teh, pengecekan suhu pengeringan teh, serta pengecekan organoleptik teh hitam.
Penulis : Vania Tiara Salsabila, mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur jurusan Teknologi Pangan

Tinggalkan Balasan