Manager Klub Bola Memprotes Aturan Peserta Kongres PSSI Askab Pasuruan

PASURUAN, GELORAJATIM.COM –  Pasca Asprov mengumumkan peserta nama-nama Klub kongres PSSI Askab Pasuruan, sejumlah manager club bola mengadakan aksi protes. Hal itu disampaikan oleh Kiswoyo bersama kawan-kawan, menganggap dasar aturan yang dibacakan oleh Pengurus Asprov sekaligus merangkap Plt.Ketua Askot Pasuruan, Suhaimi, dianggap amburadul alias tidak sesuai dengan Statuta PSSI.

Adapun pengumuman yang disampaikan oleh Suhaimi tersebut mengatakan bahwa Klub resmi yang ikut serta kongres ada 26 Group sepakbola, ditambah 1 klub futsal, jadi jumlahnya 27 peserta dan mereka berhak menyampaikan suaranya untuk menentukan pemilihan ketua PSSI Askab Pasuruan, mendatang.

Adapun hasil yang disampaikan oleh Suhaimi merupakan hasil rapat koordinasi dengan Plt.Ketua Askab Pasuruan, Amir Burhanudin.SH, yang diambil dari hasil turnamen PSSI resmi tahun 2019, Kompetisi liga U -15.

Sontak keputusan tersebut mengundang reaksi penolakan dari para tokoh bola, karena keputusan Statuta dalam menentukan jumlah klub itu diambil berdasarkan hasil Kompetisi bukan hasil turnamen.

Hal itu disampaikan oleh Kiswoyo pemilik klub Bintang Muda, bahwa ” dalam aturan Statuta seleksi peserta kongres itu hasil yang itu berdasarkan hasil kompetisi bukan turnamen ” kata Kiswoyo saat bincang-bincang di Kantor DPRD kabupaten Pasuruan, sore hari (06/01/2023).

Kiswoyo menjelaskan kalau turnamen itu sifatnya kejuaraan, setelah selesai pelaksanaan tidak ada proses jenjang selanjutnya. Tetapi kalau kompetisi itu ada tahapan yang harus dilalui seperti proses degradasi, promosi, naik tingkat liga dan selanjutnya.

Adapun menurut Kiswoyo Kalau memang tahapan persiapan kongres itu berjalan fair dan berpedoman pada statuta, jumlah klub di kabupaten Pasuruan itu ada 50 tim kesebelasan.

“Kalau kita berpatokan kompetisi, harusnya ada 50 klub semuanya dan itu terakhir di Pasuruan digelar tahun 2016. Kalau diambil dari turnamen ya berkacau akhirnya ” jelas Kiswoyo.

Harapan dari Kiswoyo kepada Asprov Jatim supaya mengkaji ulang jumlah data klub sepakbola yang betul-betul sesuai aturan Statuta. ” Karena bunyinya di Statuta bukan turnamen tapi kompetisi” pungkas kiswoyo.

Reporter : Wawan

Editor : Pujiyono


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *