MOJOKERTO, GELORAJATIM.COM –Dalam berbagai isu keamanan pangan, Monosodium Glutamat (MSG) merupakan salah satu Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang menjadi topik hangat dan menarik dalam pemberitaan media massa. Hanya saja, informasi yang ada tidak berimbang dan bersifat negatif, serta tidak diikuti oleh sebuah argumentasi ilmiah yang memadai sehingga pada akhirnya masyarakat banyak menyimpulkan secara gegabah tentang MSG tersebut.
MSG adalah bentuk garam natrium dari glutamat asam amino dan memiliki fungsi penyedap alami yang mirip dengan glutamat bebas di makanan. Fungsi MSG antara lain untuk memperkuat rasa pada makanan, menambah total intensitas rasa pada makanan, mempertinggi karakteristik rasa tertentu pada makanan dalam hal kontinuitas, pengaruh yang kuat, kelembutan, dan kekentalan. Selain itu, juga untuk mempertinggi rasa yang khas pada makanan jenis daging (sapi atau ayam), mempunyai efek rasa yang sama pada air kaldu daging meskipun dikatakan MSG tidak memberikan efek aroma dan menambah kelezatan pada makanan.
Kontroversi masih ada walaupun Food and Drug Administration (FDA) dan beberapa lembaga sejenis di berbagai negara di dunia termasuk BPOM di Indonesia menyatakan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi masyarakat. Apabila ditanya mengenai hubungan kanker dengan MSG, praktisi onkologi menyatakan bahwa boleh dikatakan tidak ada kaitan antara keduanya.

Sosialisasi manfaat MSG pada ibu PKK Balongsari dilaksanakan pada tanggal 11 September 2023 di kediaman ibu ketua PKK RT 02 Kelurahan Balongsari. Seluruh ibu PKK yang mengikuti sosialisasi tersebut sangat antusias untuk memahami materi yang disampaikan dan memberikan pertanyaan.
Ketua PKK RT 02 Kelurahan Balongsari juga sangat mengapresiasi mahasiswa MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah menyalurkan ilmunya untuk masyarakat sekitar.
“Saya sangat mengapresiasi mahasiswa dari UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah menyalurkan ilmu yang didapat dari perkuliahan sehingga kami warga PKK RT 02 Kelurahan Balongsari mengetahui informasi kebenaran MSG bahwa MSG aman untuk dikonsumsi” tutur Ibu Kastini sebagai Ketua PKK RT 02 Kelurahan Balongsari Kota Mojokerto.
Setelah sosialisasi manfaat MSG selesai dilakukan, dilanjutkan dengan pembagian produk Halawa yang merupakan produk dari PT. Tamaddun Inti Perkasa. Pembagian produk Halawa tersebut dengan tujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa Halawa memiliki berbagai keunggulan dan mengandung MSG yang aman untuk dikonsumsi.
Walaupun MSG digolongkan aman untuk dikonsumsi, namun kita tetap harus mengatur asupan MSG harian untuk menghindari potensi efek yang merugikan yang dapat terjadi akibat konsumsi MSG yang berlebih. WHO menetapkan asupan harian MSG yang dapat diterima oleh tubuh manusia adalah 0-120 mg/kgBB. Semua efek samping atau dampak buruk dari konsumsi MSG secara berlebihan tersebut memang masih perlu diteliti lebih lanjut. Namun, semua hal yang dikonsumsi secara berlebihan memanglah tidak baik.
Dari beragam kegiatan mahasiswa MBKM UPN ”Veteran” Jawa Timur dan sejumlah informasi lainya bisa didapat dengan mengunjungi hyperlink https://www.upnjatim.ac.id
Penulis: Dita Elmi, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.