Petani Desa Kedungbanteng ketika membersihkan sawah dari tanaman enceng gondok.
SIDOARJO, GELORAJATIM.COM – Lahan sawah sekitar 6 hektar milik warga Desa Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo mengalami gagal panen. Ini di sebabkan akibat tingginya debut air di persawahan, padahal dulu kalau panen setiap tahun dua penanaman bisa menghasilkan 100 juta, sekarang malah merugi.
Masduki, warga Desa Kedungbanteng RT 03 RW 02 mengatakan lahan sawahnya saat ini tidak bisa di tanami padi atau sejenuanya, karena debit airnya semakin tinggi seperti tambak ikan. Kami merugi banyak, dan minta kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk dapat memberikan solusi terbaik agar para petani yang gagal panen ini bertahan hidup.
“Lahan persawahan kami tidak bisa di tanami, tidak bisa panen dan tidak ada hasilnya. Lihat saja sawah kami seperti tambak ikan dan juga di tumbuhi tanaman enceng gondok,” ucap Masduki pemilik sawah, Selasa (21/12/2021).

Masduki berharap ada campur Pemerintah Kabupaten Sidoarjo maupun dinas terkait untuk membantu meringankan para petani di Desa Kedungbanteng agar bisa tetap bertahan hidup.
Hal senada dikatakan H. Kusni bahwa para petani Desa Kedungbanteng mengalami kerugian banyak akibat air yang tidak mau surut. Kami kemarin juga sudah melapor ke Pemerintah Desa Kedungbanteng agar petani yang gagal panen dapat diusulkan mendapat bantuan. Tapi menurut Sekretaris Desa Kedungbanteng bahwa keluhan para petani sudah di sampaikan ke dinas terkait agar dapat bantuan. Namun pihaknya belum bisa mastikan adanya bantuan untuk para petani.
“Saya bersama petani di Blok Jambi mengeluh dan kemarin sudah membuat laporan ke Pemerintah Desa Kedungbanteng agar mendapat bantuan. Secara lisan keluhan kami sudah di sampaikan ke dinas tetkait. Semoga para petani yang gagal panen mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,” harapnya. (Luqman Arif)