Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM (Kiri nomer dua) didampingi Petugas Sanitarian Puskesmas Putat Jaya, Dosen UK Petra Dr. rar. nat. Ir. Surya Hermawan, ST.,MT (tengah) dan ketua RT setempat.
Gelorajatim.com – Dalam menjaga lingkungan pemukiman yang bersih dan sehat, dosen serta mahasiswa dari Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya bekerjasama dengan Ketua Umum APPSANI (Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi Indonesia) Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM melakukan kegiatan aksi langsung di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Sabtu (29/5/2021).
Kedatangan rombongan akademisi tersebut, dalam rangka merubah pola hidup sehat warga di RT 004 RW 012 Kelurahan Putat Jaya, yang terletak di eks Lokalisasi Dolly agar tidak buang air besar sembarangan. Berdasarkan hasil investigasi dari berbagai sumber, disini masih ada yang belum mempunyai toilet tertutup atau jamban di rumah. Sehingga sebagian warga terpaksa klosetnya yang berada dalam rumah, tetapi membuang kotoran tinjanya dialirkan melalui pipa ke sungai kecil atau selokan sebelah rumahnya masing-masing.
Hal ini kalau di biarkan terus menerus, tidak menutup kemungkinan akan berdampak bagi kesehatan warga di lingkungan tersebut, serta akan berpengaruh pada perilaku kehidupan sehari-hari, yang tidak peduli akan kesehatan dirinya dan kesehatan warga sekitar. Oleh sebab itu, UK Petra Surabaya mempunyai beberapa program sosial dan salah satunya adalah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) metode Service Learning yang di mulai sejak tahun 2016 lalu hingga sekarang masih dilaksanakan.
Ketua tim dosen UK Petra Surabaya, Dr. rer. nat. Ir. Surya Hermawan, ST.,MT mengatakan kegiatan ini merupakan aksi lanjutan dari Focus Group Discussion (FDG) yang telah dilaksanakan bersama Kelurahan Putat Jaya, Pokja STBM (Kelompok Kerja Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) serta steakholder terkait. Kali kami juga memberikan bantuan langsung sejumlah 7 unit untuk 7 rumah tangga,” ujarnya.
Kalau lingkungan bersih dan tidak ada yang buang air besar sembarang, kesehatan warga akan bisa terjaga. Untuk itu, kami hadir disini untuk merubah pola hidup bersih dikalangan keluarga dan individu,” ucap ketua tim dosen UK Petra Surabaya.
Sementara itu, Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM yang sudah berpengalaman lebih dari 12 tahun di bidang sanitasi, dikarenakan disertasinya di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya, kemarin mengusung judul “Konstruksi Sosial Pengembangan Perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Jamban Sehat Pada Warga di Kota Surabaya”.
Berdasarkan hasil penelitiannya ditemukan lebih dari 6 ribu kepala keluarga di Kota Surabaya yang Metropolis ini ternyata masih ada yang membuang air besar tidak pada tempatnya, ini sangat memprihatinkan dan sangat menggelikan. Perlu adanya penangan segera, dan tidak bisa ditunda lagi,” kata Koen, Rabu (2/6/2021).
Perlu adanya gerak cepat dan tepat bagi pemerintah maupun para akademisi dalam menyadarkan masyarakat, agar sebaiknya memiliki dan membangun jamban sehat bagi keluarganya. Selain itu, sosialisasi tentang pengenalan dampak tinja bagi manusia yang sangat membahayakan kesehatan, seperti stunting, diare, penyakit kulit dan lainnya. Juga harus terus diberikan pemahaman secara berkala, hingga masyarakat sadar akan pentingnya sarana jamban sehat, supaya warga mengetahui dampak buruk akibat membuang air besar sembarangan, dan dampak positifnya bagi kesehatannya,” tutur Koen.
Menurut Koen, ada tiga bagian cara membuat jamban yang sehat, yaitu ada kloset, ada lubang septicktank dan harus kedap air, dimana ini sebagai ruang pengurai bakteri, supaya tidak cepat penuh. Kenapa harus kedap?, kalau tidak kedap akan mengalami kebocoran dan membuat air keluar serta tinja tidak terproses secara Unaerob dan Aerob. Tidak terdegradasi dan akan menjadi tanah atau banyak Slud yang mengakibatkan isi sapticktank cepat penuh. Septictank ini, hanya membutuhkan waktu satu hari saja, tidak perlu berhari-hari, dengan model pembuatannya di cor dilokasi menyesuaikan kondisi dan situasi tanah dari rumah yang akan dibangun, termasuk pengecoran lubang peresapannya. Sesuai fungsinya, Septictank harus di cor bagian dinding dan bagian bawahnya, sedangkan pada tangki peresapan sendiri bagian bawahnya tidak boleh di cor karena berfungsi sebagai area meresap ke bumi dan menetralisir bakteri, supaya air sumur tidak terkontaminasi,” jelasnya.
Perlu diketahui bahwa, rahasia pembuatan jamban sehat sehari selesai dan lengkap ini, tim kami menggunakan Mould atau cetakan dari fiber, supaya pekerja tidak berat jika berpindah-pindah tempat dari lokasi dekat ke lokasi yang jauh. Selama ini kami bekerjasama dengan berbagai lembaga Pemerintah Kota, Swasta, CSR, PDAM Kota, LH Kota, PJB, Dinsos Kota dan berbagai Perguruan Tinggi. Seperti saat ini dengan Teknik Sipil UK Petra Surabaya dan cukup banyak kerjasama yang sudah berjalan, terdahulu pernah sama Poltekes Surabaya, Institute Teknologi 10 November Surabaya (ITS), Universitas Airlangga, FKM Unair, FKG Unair, FISIP Unair, dan Sekolah Pascasarjana,” pungkas Koen Irianto Uripan.
Pada kesempatan itu pula, Koen sangat membuka diri dengan usaha sosial berupa Sociopreneur – “WC KOEn” sejak tahun 2008 hingga sekarang. Kita memberikan lebih dari 6.000 warga untuk layanan pembayaran ringan, dibayar secara cicilan atau mengangsur bulanan. Bagi yang ingin memiliki jamban sehat, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi warga, syaratnya hanya Copy KTP dan KK Kota Surabaya saja,” beber Koen mengenalkan salah satu usahanya yang berkembang pesat itu. (lai/azl)