Kegiatan Pelatihan Pemupukan Berimbang untuk Kelompok Petani di Desa Sukomulyo

GELORAJATIM.COM — Dalam rangka memberikan pemahaman kepada para petani mengenai kaidah pemupukan yang benar, para Mahasiswa MBKM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang magang sejak April hingga Juni akhir Juni 2023 melakukan sosialisasi di desa Sukomulyo, Kabupaten Malang pada hari Rabu, (21/6/2023).

Mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan tersebut diantaranya K Amelia Kurniasari (Agribisnis), Nanda Kusuma Melati (Agribisnis) dan Raihan Bimo Lazuardi (Agribisnis). Sosialisasi dilaksanakan di Kios Yuliana milik warga setempat dengan dihadiri oleh beberapa petani di Desa Sukomulyo.

Bapak Anang, selaku pemilik Kios Yuliana mengatakan, para petani masih belum memahami kebutuhan dosis pupuk di lahannya sehingga membuat kondisi lahan tanaman budidaya mereka menjadi kurang produktif,”ucapnya saat kegiatan berlangsung

Berdasarkan hal itu, upaya untuk mengatasi permasalahan yakni dengan cara melakukan sebuah kegiatan sosialisasi untuk memberi edukasi tambahan dan melakukan pendampingan terkait pemupukan berimbang dengan pupuk non subsidi agar mendapatkan kondisi lahan yang baik.

Pemupukan berimbang merupakan teknologi pemupukan yang rasional dan efisien, dapat meningkatkan pendapatan petani serta sejalan dengan konsep pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem.

Menurut K Amelia Kurniasari, teknologi penerapan pupuk berimbang mengacu pada kaidah pemupukan lima tepat, yaitu tepat jenis pupuk, tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat dan tepat cara. Maka dari itu, dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat membantu para petani untuk mencapai penggunaan pupuk yang relatif efisiensi,”terangnya.

Dalam kegiatan tersebut para petani terlihat sangat antusias terbukti saat sosialisasi berlangsung banyak petani-petani yang aktif dalam bertanya maupun bertukar pendapat. Salah satunya, Bapak Wiyono, selaku petani yang ada di desa Sukomulyo mengatakan bahwa sosialisasi ini sangat membantu para petani disini, dikarenakan para petani sempat menganggap bahwa jika tanaman budidaya kami diberikan pupuk yang banyak maka lebih bagus, nyatanya tidak. Dari kegiatan ini, kami dapat mengetahui bagaimana kaidah pemupukan yang benar,” tutupnya.

Penulis/karya : K Amelia Kurniasari, mahasiswa Agribisnis UPN Veteran Jatim


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *