Pusat gempa di wilayah tenggara Kabupaten Blitar.
Gelorajatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, telah mendata belasan bangunan rusak akibat gempa bumi dengan magnitudo 5,9.
Kerusakannya meliputi bangunan rumah, puskesmas, sekolah, mushola hingga kantor,” ucap Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik, Sabtu (22/5/2021).
Data sementara, terdapat 17 bangunan yang rusak di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya. Akibat gempa tersebut, sebagian wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur merasakan guncangannya. Seperti di Kota Surabaya, para pengunjung pusat perbelanjaan panik dan berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.
Di Blitar sendiri banyak dinding rumah yang ambrol, genteng berjatuhan, dinding retak, teras roboh, hingga plafon rusak. Begitu pula Puskesmas Wates juga mengalami kerusakan serta polsek setempat. Sampai hari ini, pendataan masih terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Blitar.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela menyampaikan, untuk kantor polisi yang mengalami kerusakan akibat gempa hanya di Polsek Wates. Plafonnya jatuh dan tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Kapolres Blitar meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan yang dimungkinkan bisa terjadi. Namun, terkait dengan pendirian tenda darurat, hingga kini masih menunggu hasil evaluasi dari BPBD Kabupaten Blitar.
Diberitakan sebelumnya, Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah tenggara Kabupaten Blitar, pada Jumat sekitar pukul 19.09 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhiran menjadi magnitudo 5,9. Episentrum gempa berada di 8,63 Lintang Selatan, 112,34 Bujur Timur, sejauh 57 kilometer Tenggara dari Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer. Gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.