Gubernur Jatim bersama rombongan ketika berada di kantor Disnakertrans Jatim.
Gelorajatim.com – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kunjungi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, menekankan masalah mengawal realisasi THR keagamaan dan soal Pekerja Migran Indonesia.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tugas Disnakertrans Jatim pada Hari Raya sekarang ini yaitu mengawal realisasi THR keagamaan. Realisasi THR ada 55 desk terdapat 324 konsultasi/pengaduan. Kita akan mulai bahas masalah pengaduan melalui dewan pengupahan atau pengusaha, agar semua berjalan dengan baik dan kondusif.
Khofifah juga menambahkan tentang Pekerja Migrant Indonesia (PMI) yang sudah diatur dengan baik. Terjadinya kepulangan cukup signifikan di tahun 2021 ini karena kondisi Covid-19 di negara dimana saudara-saudara kita bekerja. PMI terbanyak berasal dari Sampang, Bangkalan dan Pamekasan.
Kadisnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo menyampaikan, peningkatan pekerja migrant dari tahun ke tahun semakin naik. Pada 2020, yang mau kontrak cukup banyak, biasanya mencapai 63.000 pekerja migrant, sedangkan yang bekerja hanya 37.000 maka hampir 25.000 pekerja migrant tidak bisa bekerja ke luar negeri dan menjadi beban bagi pemerintah Provinsi jatim sehingga menambahl pengangguran,” ungkapnya, Senin (17/5/2021).
Kalau pada 2020 tidak ada Covid-19, Pekerja Migran Indonesia asal Jatim bisa melampaui 70.000 yang berangkat ke luar negeri dan itu yang resmi tercatat, dan yang tidak resmi tidak tercatat hampir 2 kali lipat dari jumlah yang terdaftar.
Keberadaan shelter diharapkan mampu membantu PMI bila mereka kebingungan ketika hendak pulang kampung. Pembangunan shelter di Bandara Juanda tersebut semata untuk memastikan para PMI bisa pulang dengan aman dan selamat. (eru/azl)