SURABAYA, GELORAJATIM.COM – Ketua Forum Wartawan Pamekasan (FWP) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Ongky Arista mengkritik konferensi pers Polres Pamekasan yang diduga tak proporsional dalam mengungkap kasus perkara tanpa mengundang dan melibatkan awak media.
Akibat hal tersebut sedikitnya 12 jurnalis televisi (TV) baik lokal maupun nasional keluar dari grup kemitraan Grup WhatsApp Mitra Polres Pamekasan pasca kegiatan konferensi pers pada Jumat 18 Agustus 2023 tanpa melibatkan dan mengundang media.
“Ini bukan hanya mengecewakan teman-teman televisi, tetapi wartawan lain baik cetak dan online, tentu merasakan hal yang sama,” kata Jurnalis Media Jatim itu, Minggu (20/8).
Menurutnya, rasa kekecewaan itu akan tertanam ketika Polres Pamekasan kurang proporsional dalam menggelar konferensi pers untuk mengungkapkan suatu kasus perkara tanpa melibatkan dan mengundang media.
“Yang namanya konferensi pers itu pers yang dikumpulkan untuk kepentingan meliput. Tetapi baru-baru ini ada yang aneh, ketika ada konferensi pers Polres Pamekasan tanpa melibatkan dan mengundang media,” kata Alumnus IAIN Madura itu.
Lebih lanjut, Pria asal Sumenep itu setelah melakukan klarifikasi kepada Humas Polres tak dilibatkan dan mengundang media jadi salah satu alasan tidak mendapat perintah atasan baik Kasat Reskrim maupun Kapolres.
“Ini kan aneh, konferensi pers atas perintah Kasat dan Kapolres tanpa melibatkan insan pers,” ujarnya.
Sikap tersebut, lanjut Ongky, dapat disimpulkan bahwa Polres menutup diri kepada wartawan. Sehingga akan muncul sebuah tafsir dugaan jika Polres ingin menyelesaikan perkara kasus tanpa diketahui media.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Pamekasan Iptu Sri Sugiarto meminta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan hingga kurang memberikan akses kepada sejumlah wartawan yang menjadi mitra polres.
Iya, gara-gara kami tidak ngundang temen-teman media waktu rilis. Kami kan hanya melaksanakan perintah, kalau perintah hanya intern, iya Humas saja yang liput,” kata Sri.
Kemudian kata Sri yang menjadi masalahnya adalah hasil rilis kadang memang tidak disebar ke grup, baik oleh dirinya atau anggota personel kepolisian lain yang masuk di grup tersebut.
“Dan salah kami hasilnya tidak di share ke Grup Mitra Polres. Sementara Anggota lupa. Dan saya tidak mantau grup, karena sibuk, maka tidak tahu kalau belum di share,” ungkapnya.
(rus)