Tim dosen UPN Veteran Jawa Timur bersama warga Desa Kembangbelor, Mojokerto.
Gelorajatim.com – Penduduk Desa Kembangbelor Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan peternak sapi perah. Komoditi susu dan ubi jalar ungu tersedia sangat melimpah di desa tersebut. Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, bahan baku susu dan ubi jalar ungu dapat dikembangkan menjadi minuman Yoghurt. Kecenderungan konsumen saat ini untuk mengkonsumsi minuman kesehatan Yoghurt semakin meningkat, karena dapat meningkatkan imunitas di masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan hal itu, dilakukan pelaksanaan Program Penerapan Ipteks Bagi Masyarakat (PIKAT) berbasis pengolahan susu sapi menjadi yoghurt ubi jalar ungu di desa Desa Kembangbelor. Penyuluhan pembuatan yoghurt ubi jalar ungu ini dilakukan oleh tim dari LPPM UPN Veteran Jawa Timur, khususnya dari Fakultas Teknik yaitu Ir. Endang Pudji W, M.MT dan wakilnya Dr. Rosida, STP, MP, laboran dan 2 mahasiswa, Selasa (17/8/2021).
Dosen UPN Veteran Jawa Timur, Ir. Endang Pudji W, M.MT mengatakan selain dilakukan penyuluhan proses pembuatan yoghurt dari ubi jalar ungu, dilakukan juga analisis kelayakan usaha. Penyuluhan yang diikuti 10 orang penduduk Desa Kembangbelor, tetap memperhatikan protokol kesehatan, yang di hadiri pengurus PKK, ibu kepala desa, dan perwakilan karang taruna.
“Diharapkan penduduk yang mengikuti penyuluhan selanjutnya dapat menyebarkan pengetahuan yang diperoleh kepada tetangga disekitarnya,” ujar Endang.
Menambahkan, Dr Rosida, STP.,MP dari dosen UPN Veteran Jawa Timur bahwa yoghurt merupakan produk fermentasi susu, yang mengandung bakteri baik untuk pencernaan manusia. Yoghurt dapat dibuat dari susu sapi, maupun campuran susu dengan bahan-bahan prebiotik (kaya serat pangan), misalnya ubi jalar ungu. Komponen prebiotik bersama-sama dengan komponen probiotik (bakteri yoghurt) akan menghasilkan kombinasi sinergis yang disebut yoghurt sinbiotik, yang akhirnya akan lebih meningkatkan manfaatnya sebagai minuman kesehatan.
Pada tahap awal kata Rosida, dilakukan penyuluhan tentang cara pembuatan starter yoghurt dan yoghurt ubi jalar ungu. Selanjutnya dilakukan penyuluhan analisis kelayakan usaha yoghurt. Terakhir adalah pengenalan cara pengemasan dan pemasaran produk.
Pada penyuluhan ini juga dilakukan serah terima alat berupa blender kepada ketua PKK untuk membantu mengembangkan produk yoghurt ubi jalar ungu di desa ini.
“Program pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pembuatan yoghurt ubi jalar ungu,” pungkas Rosida selaku dosen UPN Veteran Jawa Timur. (azl)