Bupati Sugiri saat talk show tentang Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan Pemberantasan Rokok Ilegal dengan salah satu stasiun televisi swasta.
GeloraJatim.com – Bupati Sugiri menggagas munculnya kawasan industri rokok di Ponorogo. Hal ini sebagai langkah untuk mewadahi dan membina perusahaan rokok kecil serta menjadi langkah pemberantasan rokok ilegal.
Hal ini disampaikannya usai talk show tentang Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan Pemberantasan Rokok Ilegal dengan salah satu stasiun televisi swasta yang dilangsungkan di Ruang Tengah Pringgitan Rumah Dinas Bupati Ponorogo.
“Kita sedang meneliti dan meriset tentang kemungkinan hadirnya sebuah kawasan industri rokok yang dari rakyat (industri kecil rokok) yang bisa diisi oleh siapa saja,” ungkapnya, Jumat (15/10/2021).
Dengan berkumpulnya pabrik-pabrik rokok milik rakyat maka akan lebih mudah mengontrol kualitas. Juga lebih mudah mengontrol pajaknya. “Kita ingin yang ilegal menjadi legal dengan kita pembinaan dari kita (pemerintah). Sehingga tidak ada yang menjual rokok ilegal apalagi memproduksinya. Saya ketuk pintu hati semua pihak untuk memiliki kesadaran tentang hal ini,” ulasnya.
Dikatakannya, di Ponorogo DBHCHT tahun 2021 yang didapatkan dari pemerintah pusat mencapai Rp.25 miliar. Sebagian besar telah dikembalikan ke petani dalam bentuk pembinaan, pemberian benih hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sebagian lainnya didistribusikan ke Dinas Kesehatan untuk penyehatan lingkungan dan masyarakat, Dinas Kominfo dan Statistik untuk kampanye anti rokok ilegal, Dinas Perdagkum untuk pembinaan usaha kecil dan mikro serta berbagai dinas lain.
Tahun depan, imbuh Bupati Sugiri, selain pada bidang-bidang yang sudah ada, pemanfaatan DBHCHT akan lebih menukik pada sasaran yang ada. Juga dengan berbagai inovasi yang memungkinkan peningkatan manfaat bagi masyarakat Ponorogo.
“Selain itu saya juga akan mendorong agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga turun di Ponorogo. Perusahaan-perusahaan itu yang memasarkan produk di Ponorogo bisa ikut diajak membenahi kota Ponorogo, mengelola sampah dan sebagainya agar Ponorogo ini menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Gj1)