Bupati Gresik, H Fandi Akhmad Yani, SE (tiga dari kiri), bersama Sekretaris OPOP Jatim, Moh Ghofirin (dua dari kanan) dan Kepala Bidang Komunikasi Publik Diskominfo Jatim, Edi Supaji, SH, MM (pertama dari kiri)
GeloraJatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Bupati Gresik, H. Fandi Akhmad Yani, SE, memberikan dukungannya terhadap pelaksanaan program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim. OPOP merupakan program unggulan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang harus didukung sebagai upaya pemberdayaan perekonomian berbasis pesantren.
“Meningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren menjadi visi program OPOP Jatim,” ucap Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik saat menerima tim OPOP Jatim di Kantor Pemkab Gresik, Rabu (15/09/21).
Bupati Gresik Gus Yani akan menerbitkan SK tentang struktur OPOP di Kabupaten Gresik. Melalui SK tersebut, tim OPOP Gresik bisa berkiprah dan berkolaborasi dengan OPOP Jatim dalam melakukan aktifitas pemberdayaan ekonomi di Gresik berbasis pesantren.
“Bertepatan dengan Hari Santri Oktober bulan depan, kita launching pembentukan OPOP di Kabupaten Gresik. Saya akan kawal langsung kiprah OPOP di Gresik agar bergerak cepat mendukung program OPOP Jatim,” ujar Bupati Gresik.
Gus Yani berharap pesantren di Gresik lebih berdaya dan lebih bermanfaat di masyarakat. Mengingat pesantren di Gresik sudah banyak yang memahami pentingnya pola pemberdayaan ekonomi pesantren, termasuk santri dan alumninya.
Pada pertemuan tersebut, Sekretaris OPOP Jatim, M Ghofirin, menjelaskan Program OPOP dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 62 tahun 2020 tentang OPOP. Dalam Peraturan Gubernur dijelaskan bahwa Program OPOP dilaksanakan melalui pemberdayaan Pesantren, Santri dan Alumni. Melalui Tiga Pilar OPOP, yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur dan Sosiopreneur.
Lebih lanjut dikatakan Ghofirin, tiga pilar tersebut dilaksanakan dengan fokus dan perlakuan yang berbeda. Santripreneur, Fokus pada upaya pemberdayaan santri dalam kewirausahaan. Santri diharapkan mendapatkan teori dan praktek kewirausahaan di pondok pesantren. Dengan demikian memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal boyong/lulus dari pondok pesantren. Pesantrenpreneur, fokus pada upaya pemberdayaan perekonomian pondok pesantren.
Wakil Ketua Pansus Raperda Pesantren DPRD Jatim, Ahmad Iwan Zunaih, mengatakan, koperasi pondok pesantren di Gresik kini telah banyak yang berkembang dan menghasilkan produk bahkan pangsa pasarnya telah menyebar luas, seperti produk yang dihasilkan ponpes Al Abror dan ponpes Al Azhar. Karena itu. ke depan ia berharap ponpes di Gresik untuk aktif mengakses fasilitas yang sudah disiapkan oleh Tim OPOP Jawa Timur. “Program OPOP ini bagus dan bermanfaat, maka saya mendorong kepada semua Pesantren di Gresik ini, untuk aktif mengakses program dan fasilitasi yang sudah disiapkan oleh Tim OPOP” ajak Gus Iwan sapaan akrabnya.
Sementara, Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Kominfo Prov Jatim, Edi Supaji SH MM, mewakili Kadis Kominfo Jatim mengatakan, OPOP Jatim merupakan program unggulan Pemprov Jatim dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan perekonomian di Jawa timur dengan mengambil basis pesantren.
Pondok pesantren di Jawa Timur yang berjumlah besar atau seperempat dari jumlah ponpes di Indonesia memiliki peluang besar untuk turut serta menyejahterakan maayarakat Jawa Timur.
Perlu diketahui, Dinas Kominfo Prov Jatim selaku Bidang Marketing dan Komunikasi OPOP Jatim terus berupaya mempublikasikan semua program dan geliat OPOP Jatim agar lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui berbagai media baik cetak, elektronik, media online, media sosial maupun media media lain yang mudah, cepat, dan langsung diakses masyarakat luas. (din)