Berakhir Saling Memaafkan,Ini Penjelasan Direktur RS Bunda

SIDOARJO,GELORAJATIM.COM – Sri Sutami keluarga pasien Teguh ( 67 tahun ) yang meninggal di Rumah Sakit Bunda Waru memilih untuk tidak memperpanjang persoalan dengan RS Bunda.Dijelaskan, pihak keluarga telah menerima permintaan maaf dari RS Bunda.

Lebih lanjut Sutami menjelaskan, setelah mendapatkan penjelasan dari pihak RS Bunda,kami sepakat tidak memperpanjang masalah ini lagi.Kita sudah saling memaafkan.

Keluarganya memilih untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan, serta berharap agar pihak manajemen terus memperbaiki pelayanan kata Sutami Rabu (19/4)2023)

Menurut dia pihak RS Bunda berjanji akan meningkatkan pelayanan, itu yang saya pegang karena demi masyarakat juga. ”Komunikasi yang baik harus dilakukan antara pasien dengan dokter, sehingga ketika ada pasien yang ke rumah sakit tidak miss seperti yang kemarin terjadi,” ungkapnya

Dr Anto, Direktur RS Bunda menjelaskan bahwasanya terkait keluhan pelayanan dari keluarga Pasien di RS nya lantaran kurangnya komunikasi, baik dari pihaknya maupun keluarga pasien, sehingga timbul permasalahan ini, ”ucapnya

Akan tetapi alhamdulillah, sambung Dr Anto, setelah ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing di DPRD Kabupaten Sidoarjo yang dihadiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sidoarjo dan Dinkes Sidoarjo terkait hal tersebut, secara keseluruhan pelayanan akan ditingkatkan.

”Kita akan perbaiki terutama pada masalah komunikasi dan edukasi terhadap pasien, supaya Kedepannya kami bisa menjadi lebih baik lagi,” tutupnya.

Diketahui permasalahan ini terjadi ketika Sri Sutami mengeluhkan kurang maksimalnya pelayanan RS Bunda ketika membawa orang tuanya, alm Teguh ke RS Bunda pada 8 Maret 2023 lalu, sekitar pukul 23.15 WIB. warga Jalan Manggis, Desa Pranti, Kecamatan Sedati itu mengeluh sakit di bagian perut dan pinggang belakang setelah mengkonsumsi obat dengan menggunakan air kopi.

Saat itu Sri mengaku mendapatkan pelayanan yang tidak menyenangkan dari petugas media di ruang IGD rumah sakit bertipe C itu sekalipun ia tak menggunakan BPJS-nya dan berstatus pasien umum supaya bisa mendapatkan layanan lebih cepat.

Setelah memberikan suntikan, dokter yang bertugas menyatakan pasien bisa langsung dibawa pulang dan menjalani rawat jalan sekalipun kondisinya belum stabil. Namun Sri bersikeras tetap tinggal di sana lantaran pasien masih terus gelisah.Ahirnya pasien meninggal dunia di RS dan dokter menyatakan pasien meninggal karena jantung.( Udin)


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *