Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto.
Gelorajatim.com – Angka konfirmasi Covid-19 di Jawa Timur terus turun, seperti pada tanggal 28 Juli angka confirmed Covid-19 sebanyak 6.422 turun menjadi 5.505. Pada keesokan harinya sebanyak 5.210 pada 30 Juli, dan menjadi 5.112 confirmed pada 31 Juli.
“Alhamdulillah, setelah itu angka confirmed selama empat hari berikutnya turun kembali,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, Minggu (1/8/2021).
Terkait angka angka kesembuhan, Kadiskominfo Jatim ini menjelaskan, grafiknya cenderung naik. Selama tiga hari, tanggal 23 Juli sampai dengan 25 Juli kesembuhan naik dari 4.057 menjadi 4.467, 4.763, dan turun menjadi 4.425 pada tgl 26 Juli 2021. Kemudian, pada tanggal 27 Juli angka kesembuhan tersebut naik kembali menjadi 6.334 dan 6.422 pada tanggal 28 Juli 2021.
“Kita berharap angka penularan Covid-19 di Jatim terus turun ke depannya. Untuk itu, Inmendagri No.15/2021 dan SE Gub Nomor: 451/14901/012.1/2021, yang didukung penuh oleh Forkopimda Provinsi dan kab/kota se-Jatim betul-betul untuk dijalankan oleh seluruh komponen masyarakat,” tutur mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim ini.
Terkait data perkembangan dan penanganan kasus Covid-19 di Jawa Timur, lanjutnya, terus dilakukan update secara real time, dengan bersinergi bersama seluruh rumah sakit dan Dinas Kesehatan se Jawa Timur. Data terinput dengan baik melalui sistem dan aplikasi yang sudah disiapkan oleh Dinas Kominfo Jawa Timur dan New All Record (NAR) Kemenkes, termasuk data-data mengenai peta sebaran dan keterisian tempat tidur pasien atau Bad Occupancy Rate (BOR).
Berdasarkan data periode 31 Juli 2021, BOR isolasi biasa sudah turun di angka 71 persen, namun untuk BOR ICU masih flat di angka 81 persen. Sedangkan untuk BOR di isolasi terpusat atau RS darurat sudah turun sampai 54 persen.
Saat ini Jawa Timur masih terus berupaya untuk menurunkan BOR Covid-19, sebab meski angkanya melandai, namun persentase BOR masih di angka lebih dari 60 persen. Apalagi saat ini tidak sedikit wilayah Jatim yang masih masuk kategori zona merah. Oleh karena itu, Benny mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Karena pelandaian ini bukan berarti Covid-19 telah selesai, namun justru kewaspadaan harus terus ditingkatkan dengan disiplin 5 M. Yakni, memakai makser, mencuci tangan, menjaga jarak, mejauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Di Jawa Timur sendiri, wilayah zona merah atau berisiko tinggi penyebaran kasus saat ini tercatat sebanyak 34 kabupaten/kota yaitu Ponorogo, Kediri, Kota Batu, Madiun, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, Banyuwangi, Kota Kediri, Lumajang, Situbondo, Bojonegoro. Juga, Bangkalan, Kota Madiun, Jember, Magetan, Nganjuk, Probolinggo, Kota Surabaya, Trenggalek, Jombang, Blitar, Gresik. Demikian pula, Pacitan, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Tulungagung, Pasuruan, Kota Malang, Lamongan, Bondowoso, Kota Probolinggo, Kota Blitar, Sampang.
Sementara itu, zona orange terdapat 4 kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan, Tuban, dan Ngawi. [azl]